HUTAN INDONESIA: WARISAN DUNIA YANG HARUS DIJAGA (Peran Kaum Muda Menjaga Warisan Hutan Indonesia)

Indonesia merupakan negara dengan luas hutan tertinggi ke-3 di dunia dengan hamparan hutan tropis dan hutan hujan (rain forest) yang terbentang di Papua dan Kalimantan. Data KLHK 2020 melaporkan bahwa luas lahan berhutan di Indonesia mencapai 95,6 juta hektare (ha), jumlah ini setara dengan 50,9% dari total daratan Indonesia.

Peran Indonesia dalam memberikan sumbangan oksigen untuk dunia sangat besar. Ini merupakan suatu prestasi yang menakjubkan, #IndonesiaBikinBangga seluruh rakyatnya bahkan seluruh masyarakat dunia, karena dampak positif yang diberikan hutan tidak hanya bagi mereka yang hidup di sekitar hutan saja, namun dampak baiknya melampaui jarak dan waktu hingga ke seluruh daratan dunia dan menjangkau generasi ke generasi.

Senior Adviser for Terresterial Policy, The Nature Conservancy mengatakan bahwa energi mikrobiologi yang terkandung dalam hutan Indonesia adalah sumber energi generasi kedua dan ketiga yang dibutuhkan dunia, mengingat hutan juga merupakan salah satu aspek utama yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan kehidupan di dunia.

Nah, berikut ini adalah beberapa fakta membanggakan yang harus kamu tahu tentang Hutan Indonesia:

  • Hutan Kaya Dengan Keanekaragaman Hayati

Data dari Bappenas (2003) Indonesia memiliki lebih dari 38.000 spesies tumbuhan, 55% diantaranya adalah tumbuhan endemik asli Indonesia. Struktur abiotik dan tingginya curah hujan di wilayah hutan Indonesia membuat hutan ini menyimpan jutaan keindahan spesies flora dan fauna, hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumbangan keanekaragaman hayati yang kaya di dunia. Kita patut bangga karena #HutanKitaSultan dalam hal kekayaan spesies flora dan fauna.

  • Sumber Paru-paru Dunia

Peran Indonesia dalam menekan kenaikan suhu bumi menjadi sangat penting, Indonesia menjadi negara dengan penghasil oksigen terbesar ke-2 dan mampu menyimpan karbon karena jumlah tutupan lahan yang luas. Sehingga tak heran jika Indonesia disebut sebagai paru-paru dunia.

  • Rumah Bagi Berbagai Tumbuhan dan Satwa

Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk Tuhan yang juga memiliki hak atas Bumi. Hutan menjadi salah satu bagian penting bagi mereka sebagai rumah terindah untuk melangsungkan hidup. Mengutip dari WWF Panda, hutan di Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 15.000 jenis tumbuhan, 222 mamalia, 100 jenis amphibi, 420 jenis burung, dan 394 jenis ikan. Keberadaan mereka memberikan kesempatan bagi kita untuk mendengar indahnya nyanyian alam. Perpaduan deru angin yang menghempas dedaunan dan pohon, dipadu suara hewan yang unik dan indah.

Mengingat betapa pentingnya hutan bagi masa depan, saat ini kita justru dihadapkan dengan fakta menyedihkan tentang ancaman bagi hutan yang memperhatinkan. Di hutan Kalimantan, fenomena deforestasi terus meningkat setiap tahun hingga mencapai 1,8 juta hektare/tahun. Fakta menyedihkan ini menyebabkan Guiness Book of The Record menobatkan Indonesia sebagai negara dengan laju kerusakan hutan tercepat di dunia.

Menyedihkan sekali, bukan? 😦

Hal lain yang menjadi ancaman utama hutan Indonesia adalah maraknya kasus kebakaran hutan. Berdasarkan data tahun KLHK 2021, luas lahan hutan yang terbakar mencapai 354.582 hektare. Fenomena ini berdampak buruk bagi keberlangsungan kehidupan sekitar hutan, terutama bagi satwa yang hidup disana.

(Sumber: goodnewsfromindonesia.com)

Melihat potret menyedihkan tersebut, siapa yang tidak terenyuh hatinya. Potret Orang utan yang terluka merupakan pertanda bagi kita semua bahwa hutan Indonesia sedang tidak baik-baik saja untuk mereka tempati. Hutan yang dulunya adalah rumah singgah terindah, kini menjadi tempat yng mencekam dan penuh ancaman. Ancaman kepunahan beberapa flora dan fauna menjadi semakin nyata. Ada panggilan dari alam untuk seluruh elemen masyarakat khususnya anak muda untuk segera bergerak menyelamatkan hutan yang kini  tidak baik-baik saja.

Lalu sebenarnya apa sih yang bisa diupayakan kaum muda untuk mengatasi kondisi mengerikan ini?

Hasil survei dari change.org dan Komunitas Indonesia Cerah menunjukkan bahwa terdapat 89% anak muda memiliki kekhawatiran terhadap dampak krisis iklim yang terjadi karena hutan yang semakin terancam. Bermodalkan jumlah anak muda dengan persentase 89% sudah lebih dari cukup untuk menciptakan suatu gebrakan yang bisa menciptakan perubahan. Langkah kecil dan sederhana jika dilakukan secara massive dan kontinyu bisa menciptakan harapan baru untuk kehidupan hutan yang lebih baik.

Hal-hal berikut adalah langkah sederhana namn berdampak yang bisa kamu lakukan, kaum muda!!

  • Social Media Campaign

Kemajuan teknologi dan arus penyebaran media sosial yang lekat dengan semua masyarakat dari beragam usia dan latar belakang bisa menjadi ladang subur untuk menyebarkan konten positif dan informatif bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan. Kebebasan berekspresi, bersuara dan berpendapat dapat disalurkan melalui akun sosial media masing-masing. Salah satunya adalah dengan melakukan kampanye serentak melalui sosial media untuk mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi. Konten lirik yang terkandung mengandung pesan-pesan dan ajakan untuk menjaga hutan dan lingkungan.

Bagi konten kreator juga bisa membuat konten menarik yang mengedukasi masyarakat. Terlebih minat baca buku di Indonesia masih relatif rendah, sehingga edukasi lingkungan melalui lembaga pendidikan dan perbukuan kurang efektif. Berbeda dengan media sosial yang digandrungi semua kalangan, sehingga lebih efektif dalam menyampaikan pesan positif kepada masyarakat.

Dan bagi kamu kaum muda yang followers sosial mediamu masih sedikit, kamu tetap bisa ikut serta menyuarakan peduli hutan melalui akun sosial mediamu. Untuk bermanfaat tidak harus memiliki pengaruh besar dulu, bahkan dengan kondisi seadanya kamu tetap bisa menyelamatkan hutan Indonesia. Saatnya saling mengajak untuk bersama-sama mewujudkan #TeamUpforImpact demi keberlangsunga hutan.

  • Budayakan Eco Tourism Saat Berwisata

Healing ke tempat wisata tidak adil jika hanya menikmati alamnya saja, namun kita harus memberi timbal balik kepada alam. Alam sudah menyuguhkan pemandangan indah, maka kita harus memberi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan. Caranya adalah dengan mengutamakan aspek konservasi alam, menjaga lingkungan saat liburan, tidak merusak alam sekitar, atau sesederhana membuang sampah pada tempatnya saat di lokasi wisata.

  • Berani Speak Up Tentang Isu Kerusakan Hutan

Anak muda lekat dengan intelektualitas tinggi, idealisme, dan semangat yang berapi-api. Previllege yang dimiliki anak muda ini selayaknya digunakan untuk menampilkan diri ke permukaan agar didengar dan diperhatikan. Hal tersebut diyakini berpengaruh terhadap kebijakan yang diluncurkan oleh para pemimpin agar menciptakan regulasi yang pas untuk menjaga hutan.

Menulis tentang isu-isu kerusakan hutan di berbagai platform dan media juga bisa dilakukan para anak muda, agar isu tersebut tetap eksis dan bisa menjangkau lebih banyak kalangan.

  • Membuat Gerakan dan Komunitas Peduli Hutan

Semangat idealisme yang tinggi bisa menjadi modal awal bagi kaum muda untuk mengumpulkan sesamanya. Berkelompok, membangun dialog-diskusi, dan berupaya merencanakan gerakan yang bisa dilakukan bersama-sama dalam melindungi hutan. Bergerak secara bersama-sama jauh lebih terjaga dari putus asa di tengah jalan, daripada harus bergeak sendirian.

  • Bijak dalam Menggunakan Kertas dan Plastik

Mengubah pola hidup bisa menjadi awal yang baik untuk perubahan besar. Meminimalisir penggunaan kertas dapat menyelamatkan jutaan pohon. Bijak dalam menggunakan plastik membantu menjaga Bumi dari sumber pencemaran.

Gimana? Sudah mulai ada bayangan kan setelah ini mau melakukan apa untuk menjaga Bumi dan hutan kita?

Pengutusan manusia ke muka Bumi adalah sebagai pemimpin untuk seluas-luasnya menciptakan kemaslahatan di Bumi, bukan sebaliknya. Asas keseimbangan dan kelestarian lingkungan sepenuhnya ada dalam perilaku kita. Maka jadilah manusia-manusia yang berperilaku bijak dalam memanfaatkan alam. Jadilah manusia yang berperilaku adil, tidak hanya mengambil manfaat lantas meninggalkan mudharat. Tapi ambillah manfaat alam, dan berikanlah manfaat juga untuk alam.

Melalui tulisan ini ku berikan #UntukmuBumiku, semoga bisa menjadi langkah kecil yang bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Sehingga hati mereka tergerak untuk bertindak menyelamatkan, sesederhana apapun itu.

Jangan sampai saat sampai pada titik kehilangan baru kita akan sadar betapa berharganya alam yang menghidupi kita, seperti yang dikatakan Eric Weiner,

“Ketika pohon terakhir ditebang, ketika sungai terakhir mengering, ketika ikan terakhir ditangkap, barulah manusia akan menyadari bahwa uang tidak bisa dimakan”

Teman-teman bisa mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi melalui link YouTube

Pesan positif yang terkandung dalam liriknya semoga bisa menumbuhkan kesadaran kita untuk bersama-sama lebih menghargai alam yang membersamai kita saat ini.

Referensi:

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia-di-masa-depan

https://www.pinktravelogue.com/2021/01/peran-pemuda-lestarikan-hutan-indonesia.html

unsplash.com

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai